Home » News » Saham-saham Asia merosot setelah bulan November yang luar biasa, PMI memberikan isyarat yang beragam

Saham-saham Asia merosot setelah bulan November yang luar biasa, PMI memberikan isyarat yang beragam

1 December 2023 Oleh News Team

Sebagian besar saham Asia melemah pada hari Jumat, menunjukkan adanya aksi ambil untung setelah mencatatkan kenaikan kuat sepanjang bulan November, dengan fokus kini beralih ke pidato Ketua Fed Jerome Powell yang akan datang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.

Sinyal ekonomi yang beragam dari Tiongkok juga membatasi sebagian besar sentimen, karena survei swasta menunjukkan peningkatan tak terduga dalam aktivitas manufaktur Tiongkok pada bulan November. Namun angka tersebut muncul sehari setelah survei pemerintah menunjukkan kelemahan yang terus-menerus di sektor ini.

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite di Tiongkok masing-masing turun 0,8% dan 0,3%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong merosot 0,5%. Ketiga negara ini jauh tertinggal dari negara-negara Asia pada bulan November, karena investor masih khawatir terhadap perlambatan ekonomi di negara tersebut.

Kerugian pada saham-saham Tiongkok meluas ke wilayah lain yang memiliki eksposur perdagangan tinggi terhadap negara tersebut.

PMI Asia menunjukkan pelemahan manufaktur yang berkelanjutan

ASX 200 Australia turun 0,3% karena data indeks manajer pembelian (PMI) menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam aktivitas manufaktur. Namun, ASX 200 mengalami pemantulan hampir 4% di bulan November.

Fokus beralih ke pertemuan Reserve Bank of Australia minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya, setelah data terbaru menunjukkan penurunan inflasi yang lebih besar dari perkiraan.

KOSPI Korea Selatan tenggelam 0,9% setelah jauh mengungguli rekan-rekannya di Asia pada bulan November dengan reli 10,6%. Data yang dirilis pada hari Jumat juga menunjukkan beberapa perbaikan dalam ekspor dan aktivitas manufaktur Korea Selatan hingga bulan November.

Nikkei 225 Jepang diperdagangkan sideways setelah mencatat lonjakan 8,5% di bulan November. Indeks ini juga masih berada pada titik puncaknya dalam 33 tahun, meskipun kenaikan lebih lanjut masih belum pasti karena data PMI yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan berlanjutnya pelemahan di sektor manufaktur.

Indeks Nifty 50 India berjangka menunjukkan pembukaan yang positif, setelah data produk domestik bruto yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan perekonomian negara tersebut tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada kuartal September. Optimisme terhadap perekonomian India, yang merupakan perekonomian besar dengan pertumbuhan tercepat tahun ini, membuat Nifty tetap siap untuk memperoleh lebih banyak keuntungan sebelum pertemuan Reserve Bank minggu depan.

Rebound dolar membebani, Powell menjadi fokus

Aksi ambil untung di pasar regional juga terjadi menyusul rebound dolar semalam, karena data indeks harga PCE – alat pengukur inflasi pilihan Federal Reserve – menunjukkan inflasi yang kaku hingga bulan Oktober.

Pembacaan tersebut terjadi hanya sehari sebelum pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat. Powell diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga sebelum pertemuan terakhir The Fed untuk tahun ini pada pertengahan Desember.

Namun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya, dan pasar juga menantikan isyarat kapan bank tersebut berencana untuk mulai memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Meredanya kekhawatiran terhadap kebijakan Fed yang hawkish adalah salah satu pendorong utama reli saham Asia sepanjang bulan November.

Source: https://buystocks.co.uk/news/asian-stocks-sink-after-stellar-november-pmis-offer-mixed-cues/