Home » News » Saham Produk Konsumen Non-Pokok Terbaik untuk Dibeli

Saham Produk Konsumen Non-Pokok Terbaik untuk Dibeli

20 April 2022 Oleh

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan, dan permintaan untuk produk-produk konsumen non-pokok meningkat. Berikut adalah tiga saham produk konsumen non-pokok yang perlu dipertimbangkan: MAR, SBUX, dan AMZN.

Sektor produk konsumen non-pokok dibuat dari perusahaan yang menyediakan barang dan jasa yang tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup. Misalnya, barang mewah atau menginap di hotel.

Dengan demikian, kondisi ekonomi mempengaruhi permintaan produk-produk konsumen non-pokok semacam ini. Karena ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh dengan mantap pada tahun 2022, berikut adalah tiga saham produk konsumen non-pokok yang harus dibeli: Marriott International, Starbucks, dan Amazon.

Marriott Internasional

Marriott International (NASDAQ:MAR) adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia yang mengoperasikan waralaba dan hotel, antara lain. Didirikan pada tahun 1927, mempekerjakan lebih dari 120.000 orang, dan beroperasi dengan margin laba kotor 77,69%.

Harga sahamnya naik +15,17% YTD dan tetap mendekati level tertinggi sepanjang masa. Marriott International tidak membayar dividen.

Baru-baru ini, Marriott menandatangani perjanjian dengan Baraka Lodges untuk memperluas ke segmen safari Afrika.

Starbucks

Starbucks (NASDAQ:SBUX) tidak perlu diperkenalkan karena mereknya telah mendapatkan pengakuan global. Perusahaan ini mengoperasikan restoran kopi khusus di seluruh dunia dan mempekerjakan hampir 400.000 orang.

Harga saham Starbucks telah turun pada tahun 2022 dan diperdagangkan pada rasio P/E GAAP 21,95 selama dua belas bulan terakhir.

Tidak seperti Marriott, Starbucks membayar dividen. Perkiraan imbal hasil dividennya adalah 2,41%, dan rasio pembayaran adalah 56,12%. Selain itu, Starbucks menaikkan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham selama sebelas tahun terakhir berturut-turut.

Amazon

Amazon (NASDAQ:AMZN) adalah perusahaan lain dengan merek yang tidak perlu diperkenalkan. Amazon tidak membayar dividen, tetapi harga sahamnya melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, pada tahun 2016, harga saham Amazon diperdagangkan mendekati $500 dan sekarang diperdagangkan di atas $3.150.

Amazon beroperasi dengan margin laba kotor 42,03% selama dua belas bulan terakhir – lebih tinggi dari median sektor sebesar 16,03%. Selain itu, hampir semua analis yang meliput saham membelikan peringkat beli – dari 100 analis, 98 telah memberikan peringkat beli, 1 analis memberikan peringkat jual, dan 1 analis memberikan peringkat netral.