Home » News » Minyak bertahan kuat karena perkiraan permintaan OPEC dan stok bahan bakar AS

Minyak bertahan kuat karena perkiraan permintaan OPEC dan stok bahan bakar AS

News Team

Harga minyak sedikit berubah pada hari Rabu, mempertahankan kenaikan pada hari Selasa karena perkiraan pertumbuhan permintaan yang kuat dari OPEC dan penurunan tajam stok bahan bakar AS.

Minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen, atau 0,14%, menjadi $82,89 per barel pada 12.35 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5 sen, atau 0,06%, menjadi $77,92.

Faktor geopolitik juga ikut bertanggung jawab atas kenaikan sekitar 1% pada hari Selasa, dengan kebuntuan diplomatik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina mengimbangi ekspektasi penundaan penurunan suku bunga di Amerika Serikat.

“Saat ini kejadian di sekitar Israel dan Gaza, serta perang Ukraina melawan Rusia, lebih membebani sentimen dibandingkan data inflasi AS yang mengecewakan,” kata analis PVM, Tamas Varga.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanannya pada hari Selasa bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024 dan sebesar 1,85 juta barel per hari pada tahun 2025. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.

Proyeksi OPEC mengenai “kehausan yang hampir tak terpadamkan akan minyak pada tahun 2024 dan 2025” mengalahkan pandangan konservatif negara-negara lain, kata Varga. Badan Energi Internasional merilis laporan minyak bulanannya pada hari Kamis.

Dalam berita OPEC lainnya, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengadakan pertemuan dengan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, di mana ia menyoroti pentingnya koordinasi antara kedua negara untuk menjaga stabilitas pasar minyak.

Kazakhstan, sementara itu, mengatakan pihaknya akan mengkompensasi kelebihan produksi minyaknya pada bulan Januari dalam empat bulan mendatang untuk memenuhi komitmennya terhadap pengurangan produksi OPEC+.

Stok bensin dan bahan bakar sulingan AS masing-masing anjlok sebesar 7,23 juta barel dan 4,02 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Februari, menurut data dari American Petroleum Institute, keduanya merupakan penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan para analis.

Pada saat yang sama, persediaan minyak mentah AS meningkat jauh lebih besar dari perkiraan sebesar 8,52 juta barel karena penghentian kilang mengurangi konsumsi minyak mentah dan produksi bahan bakar.

Data inventaris resmi dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada pukul 15.30 GMT.

Source: https://buystocks.co.uk/news/oil-holds-firm-on-opec-demand-forecast-and-u-s-fuel-stocks/